Kelas: 2pa01
12512107
PENYESUAIAN DIRI
Penyesuaian diri adalah suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkingannya atau proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. penyesuian diri merupakan cara tertentu yang dilakukan individu untuk bereaksi terhadap tuntutan diri maupun tuntutan lingkungan. Penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan hbungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup.
2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam mampu bertindak onjektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai oleh :
1) Tidak adanya rasa benci.
2) Tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan atau tidak percaya pada potensi dirinya.
Sebaliknya kegagalan penyesuaian pribadi ditandai oleh :
1) Kegoncangan emosi.
2) Kecemasan.
3) Ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya sebagai akibat adanya jarak pemisah anatara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya.
b. Penyesuaian sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hungan dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum.
Proses yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Setiap kelompok masyarakat atau suku bangsa memiliki sistem nilai dan norma sosial yang berbeda-beda. Dalam proses penyesuaian sosial individu berkenalan dengan nilai dan norma sosial yang berbeda-beda lalu berusaha untuk mematuhinya, sehingga menjadi bagian dan membentuk kepribadiannya.
3. Karakteristik Penyesuaian Diri
a. Penyesuaian diri yang sehat, antara lain :
1) Mampu menilai dirinya sebagaimana adanya
2) Mampu menilai situasi secara realistic
3) Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
4) Menerima tanggung jawab
5) Kemandirian
6) Dapat mengontrol emosi
7) Berorientasi tujuan
8) Berorientasi keluar
9) Penerimaan social
10) Memilki filsafat hidup
11) Berbahagia
b. Penyesuain diri yang tidak sehat, antara lain:
1) Mudah marah
2) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3) Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
4) Bersikap kejam atau senang menggangu orang lain yang usianya lebih muda
5) Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
6) Mempunyai kebiasaan berbohong
7) Hiperaktif
8) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9) Senang mengkritik atau mencemooh orang lain
10) Kurang memiliki rasa tanggung jawab
11) Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
12) Bersifat pesimis dalam menghadapi kehidupan
13) Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menghadapi kehidupan.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri
Individu dalam memberikan penilaian tentang baik buruknya penyesuaian, hendaknya juga perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penilaian individu tentang hal tersebut. Hal ini penting untuk diketahui agar individu dapat mengurangi salah penafsiran dalam memahami penyesuaian seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri itu sebagai resources. Resources di definisakan sebagai hal-hal yang dapat melindungi individu dari efek frustasi dan kehilangan, sehingga individu dapat mengatasi berbagai rintangan dalam hidupnya. Dengan demikian resources sangat dibutuhkan untuk proses penyesuaian diri yang baik. Resources tersebut adalah:
a. Kemampuan untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain
Dalam menjalin hubungan yang suportif terdapat hubungan erat yang sangat hangat, saling memberikan perhatian dan dukungan, serta perasaan-perasaan yang dapat di ekspresikan.
b. Kondisi fisik yang sehat
Secara umum kesehatan, tingkat energi dan kekuatan sangat berperan dalam mengatasi stress emosional dalam kehidupan, sehingga membantu dalam melakukan penyesuaian diri. Daya kesembuhan sangat berperan bagi individu dalam mengahadap persoalan dalam hidupnya hal ini juga termasuk tempramen seseorang.
c. Intelegensi
Kesuksesan psikoterapi berhubungan dengan persepsi superior, memori, analisi, pemikiran, kepintaran dan kemampuan verbal individu.
d. Hobi dan Minat-minat tertentu
Suatu aktivitas kegemaran atau hobi yang benar-benar dinikimati pada saat melakukannya dapat berfungsi sebagai penahan dan penyegaran yang dapat meminimalkan dan membantu individu tersebut dalam mentolerir ketegangan dan kecemasan yang dirasakannya, serta dapat membantu dalam mempertahankan penyesuaian diri yang baik.
e. Keyakinan religius
Dengan tingkat religius yang tinggi akan menguatkan individu dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupannya sehingga ia dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik.
f. Impian
Cita-cita, tujuan hidup, ideologi, atau persepsi dan sikap mengenai dirinya sendiri dapat memotivasi individu untuk berusaha tersu-menerus dalam melakukan penyesuaian diri.
Fatimah, N. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia.
Yusuf,S. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar